4.10.13

Jelajah Pantai Pangandaran

Liburan menjadi seperti suatusurga bagi para pelajar yang babak belur diterjang kejenuhan tugas-tugassekolah yang seakan tiada akhir. Masing-masing orang tentu saja berbeda satudengan yang lainnya dalam mengisi liburan mereka. Ada yang lebih senang menjadicouch potato di rumah sambil menggembulkan badan, ada yang suka hangout samateman-teman lama yang setelah sekian lama belum sempat untuk bersua karena kesibukan masing-masing, tapi adajuga yang menikmati liburan bersama keluarganya ke tempat-tempat wisata. PantaiPangandaran adalah destinasi saya dan keluarga untuk mengisi libur kenaikankelas beberapa bulan yang lalu.

Saya sebenarnya lupa mengenai rincian tanggalnya, mengingat saya bukan tipe orang yang suka mencermati hal-hal detail seperti tanggal ataupun nama orang. Tapi, saya akan coba untuk mengingat aktivitas apa aja yang saya lakuin didestinasi kali ini. Here we go!

Saya bersama keluarga besar berangkat malam-malam dari Jakarta ke tempat tujuan, Pangandaran, dengan harapan keesokan paginya bakal udah nyampe. Saya kiraperjalanannya nggak sejauh yang saya sebelumnya bayangkan, namun ternyata.. Harapan tinggalharapan. Saya baru sampai disana sekitar jam 14.00 WIB dengan bau badan yang ibarat kambing-kambing kurban satu kampung dikumpulin. Nggak enak banget, bau asem! Yah, walaupungitu, tapi tetep, sih, saya menikmati pemandangan jalan di beberapa daerah JawaBarat yang indah karena kehijauannya sambil dengerin One-nya Depapepe.

Setelah sampai di PantaiPangandaran, kami langsung check-in ke salah satu hotel dekat situ. Selagikeluarga saya sedang asik melihat-lihat Pantai Pangandaran, yang tersisa di kamarhotel hanya saya. Hal-hal yang saya lakukan selama sendirian hanya malas-malasan sambil mangap (baca: makan) apaaja yang saya liat di depan mata saya selama itu masih bisa dimakan. Maklum, saya emang udah kecapekan dan jenuh banget setelah berjam-jam cuma tidur cantik di mobil. Pokoknya di hari itu kegiatan saya cuma fulldengan males-malesan dan yaa.. masih bisa dibilang membosankan lah.

Besoknya, pagi-pagi, adek dansepupu ngajak saya buat main pasir sama jadi surfer amatir gagal di pantai.Awalnya saya udah sok dewasa tuh, udah keren aja nggak mau ikutan main. Sambil mengeluarkansenyum mengejek, saya kemudian mencibir mereka,

“Kan aku udah gede, ngapain,sih, main-main kaya gitu lagi? Kalian aja deh, kalian kan masih kecil-kecil tuhmasih nggak tau malu semua.”

Ya tapi emang jati diri itu tidak pernah bisa dipalsukan. Runtuhlah tembok saya sebagai sosok remaja yang (sok) berpikirandewasa menjadi remaja yang cuma gede badan namun berhati Spongebob Squarepants alias kaya anak kecil:










Kemudian, malam harinya, saya iseng-iseng keluar hotel dengan maksud mencari angin segar. Bukan angin segaryang saya nikmati malam itu, melainkan pemandangan di depan saya yangmenurut saya, “WOW THAT’S FREAKIN’ AWESOME, MAN!”, yang tidak lain adalah MOBILGOWES PANGANDARAN. Setiap orang bisa berkeliling pantai barat, timur, selatan,tenggara, dan berbagai macamnya itu di Pangandaran dengan kendaraan unik yangsatu ini bersama beberapa anggota keluarga tanpa harus kena panas dan hujan. Seru, kan?Sayangnya, entah bagaimana, mungkin saya memang belum berjodoh untuk naik mobil gowes ini karena meskipun sudah antusias hingga satu jam saya berdiri, hasilnya tetap saja nihil dikarenakan seluruh mobil gowes telah terpakai oleh orang lain. Sedih, ya? Jadinya, saya beserta ibu saya hanya bisa naik becak biasa sebagai kendaraan yang mengantarkan kami untuk berkeliling di sekitar Pantai Pangandaran. Huh. Kalo kata Pak Manang, itu namanya apes, ya udah lah ya, hihihi.







Keesokan harinya, saya beserta keluarga pulang keJakarta untuk kembali menghadapi realita kehidupan. Di tengah perjalanan, kami sempet menginap terlebih dahulu di Hotel Santika karena kelelahan dan melanjutkan kembali perjalanan menuju keJakarta di hari berikutnya.

Banyak sekali hal menyenangkanyang saya lakukan di Pangandaran. Berhubung saya juga mencintai pantai, jadi bisadibilang saya sangat senang dengan liburan saya kali ini karena bisa berinteraksi langsung dengan air lautdan pasir pantai. Apalagi ketika saya bisa meluangkan banyak waktu bersama orangtua, karena bisa dibilang sangat jarang bagi kami untuk bisa menemukan waktu yang pas dimana kami semua bisa melakukan suatu kegiatan secara bersama-sama. Oleh sebab itu, bisa dikatakan bahwa liburan ini memang salah satu family time yang menyenangkan buat saya.


Itu ceritaku, mana ceritamu?

No comments:

Post a Comment